Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Platfrom Aplikasi Video Game

Gambar
3.2. Sebutkan dan Jelaskan Platform Aplikasi Untuk Mengembangkan Video Games ?             Platform ialah kombinasi antara sebuah arsitektur perangkat keras dengan sebuah kerangka kerja perangkat lunak (termasuk kerangka kerja aplikasi), dalam video game disini platform ialah sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video. Platform untuk Video Game berupa komputer pribadi dan konsol permainan seperti Arcade, Game Boy, PlayStation (PS2/P3/PS4), Xbox 360, Nintendo Wii, PC (Komputer), game online hingga game Android. Salah satu platfrom / software untuk membuat game sederhana adalah Greenfoot 1. Greenfoot             Greenfoot merupakan sebuah IDE berbasis java yang dikhususkan untuk pembuatan game sederhana. Greenfoot diprakarsai oleh Michael Kolliung pada tahun 2003. Prototype yang pertama dibangun oleh Poul Henriksson dan Michael Kolling pada tahun 2003/2004. semenjak tahun 2005 pembuatan greenfoot ini dilanjutkan dengan melibatkan anggota kelompok

Pengertian Video Game

3.1. Apa yang anda ketahui tentang video game ? serta berikan contoh video game yang anda sukai !             Hampir setiap orang yang ada di dunia ini pasti pernah bermain game. Game dapat diartikan dalam bahasa Indonesia dengan “permainan” .   Video games adalah permainan elektronik yang melibatkan interaksi antarmuka dengan pengguna untuk menghasilkan umpan balik secara visual pada perangkat video. Kata video pada Video game tradisional disebut perangkat layar raster. Namun dengan semakin dipakainya istilah "Video game", kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada perangkat layar apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk bermain Video game dikenal sebagai platform, contoh ini adalah komputer pribadi dan konsol permainan video. Platform ini dari tingkatan besar seperti komputer mainframe sampai yang kecil seperti perangkat mobile.             Sebuah video game adalah permainan yang biasanya melibatkan player berinteraksi dengan ala

Pembuatan Naskah film digital

2.7. J elaskan tentang teknik pembuatan naskah film digital 1. Ide cerita             Cerita tidak akan tercipta tanpa sebuah ide. Ide cerita yang ada dalam imajinasimu sebaiknya langsung tuangkan dalam bentuk tulisan. Contoh ide cerita misalnya tentang sepasang kekasih yang sama-sama selingkuh karena tidak puas dengan pasangannya. 2. Merumuskan naskah             Dalam langkah kedua ini, kamu harus membuat kerangka dari ide cerita yang sudah kamu dapatkan. Kerangka nantinya akan membantumu memetakan jalan cerita agar ceritamu tidak ‘glambyar’. 3. Menyusun Plot             Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis naskah film. Struktur plot pada umunya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. 4. Setting dan Penokohan             Menentukan setting sebuah film harus kamu lakukan secara detail, agar mempermudah proses syuting (pera

Keunggulan dan Keindahan Film Digital

2.6.  Jelaskan Keunggulan dan Keindahan film digital 1. Lebih Komprehensif             Perbedaan paling utama dan mendasar adalah kemampuan media digital dalam melaporkan peristiwa dengan lebih komprehensif pada pembaca/audiens. Sebuah berita di era digital tak hanya terdiri dari teks dan foto, tapi juga tautan ke semua peristiwa sebelumnya yang mengawali momen termutakhir dari berita bersangkutan.             Dengan satu klik, pembaca bisa dibawa ke harta karun informasi digital yang bisa menjelaskan sejarah, kronologi dan konteks dari peristiwa yang tengah diberitakan. Peranan ini tentu saja tidak dimiliki oleh media cetak. 2. Lebih Otentik             Berita digital juga berpotensi lebih otentik, karena bisa menampilkan realitas secara lebih utuh. Bisa ada video di halaman yang sama dengan teks dan foto, sesuatu yang jelas menambah kredibilitas dan akurasi dari informasi yang dimuat di sana.             Misalnya, saat seorang anggota DPR dituduh mencaci maki seseoran

Cara Memproduksi Film

2.5. jelaskan cara memproduksi film digital             Film yang baik tentunya memiliki cara pembuatan yang baik dan sesuai kaidah. Proses pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking. Filmamaking melibatkan bebarapa tahap, antara lain ide, naskah, casting, shooting, editing, dan screening sebelum film dirilis secara besar-besaran.             Proses filmmaking dilakukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan berbagai konteks ekonomi, sosial, politik, serta menggunakan teknologi dan teknik yang sistematik. cara pembuatan film yang satu dengan lain pada dasarnya sama, yang membedakan adalah tantangan untuk mewujudkan step by step pembuatan tersebut. Nah, kamu pecinta film dan ingin mencoba membuat film sendiri? Yuk, pahami dasar-dasar cara pembuatan film berikut ini! 1. Mendapatkan perlengkapan dasar 2. Menulis film atau skenario 3. Berpikir secara visual 4. Mengaudisi kru 5. Pengambilan gambar dan Editing Daftar Pustaka https://id.wikihow.com/

Pendistribusian untuk Televisi Analog dan Digital

Gambar
2.4. J elaskan cara distribusi siaran untuk T elevisi D igital dan A nalog             Pada TV analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat penangkap sinyal berupa antena. Siaran televisi analog ini apabila semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi maka sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang atau yang biasa kita sebut ada semutnya.             Pada TV digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh in

Memproduksi Siaran Tv Analog dan Digital

2.3. S ebutkan dan jelaskan cara memproduksi siaran T v A nalog dan D igital Cara Memproduksinya dibagi dalam beberapa hal :             Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV Digital menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog cenderung lebih besar dan tebal dibandingkan dengan TV Digital. TV Analog juga mengonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV Digital.             Resolusi perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.             Dalam produksinya, TV Analog biasanya terbatas

Perbedaan Tv Analog dan Digital

2.2. S ebutkan dan J elaskan perbedaan T v A nalog dan D igital             Televisi Analog/TV Analog merupakan televisi yang hanya dapat memproses sinyal analog. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.             Sedangkan Televisi Digital/ TV Digital merupakan televisi dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog. Televisi digital merupakan perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.             Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal yang akan ditimbulkan akan melemah dan penerimaan gambar dari stasiun menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pad

Sejarah Televisi Analog dan Digital

2.1 Sebutkan sejarah dan Jelaskan Telivisi Analog dan Digital                         Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, di mana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh.        Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), t